Perhitungan Produksi Motor Scraper Atau Motor Sekrap

Scraper adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scraper bisa digunakan untuk alat pengangkutan jarak jauh (± 2000 m) pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban.
Motor Scraper

Artikel Terkait : Perhitungan Produksi Dump Truck
                            Peroduksi Excavator Hidrolis
                            Perhitungan Produksi Dozer Shovel Dan Wheel Loader
                            Perhitungan Produksi Bulldozer
                            Perhitungan Produksi Alat Berat
                            Perbandingan Produktivitas Excavator Cat Dan Kobelco
Rumus Perhitungan Produksi Motor Scraper :
Rumus Produktivitas Motor Scraper
Dimana :
Q   : Produksi per jam (m³/jam)
q    : Produksi per siklus (m³)
Cm : Waktu siklus (menit)
E    : Effisiensi kerja

1. Kapasitas bowl (bowel/sudu) (q) : q = q₁ x K

Kapasitas sudu motor sekrap adalah merupakan volume kapasitas sudu munjung yang dinyatakan dalam spesifikasi alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat atau dari tes yang kita laksanakan dikalikan dengan faktor pemuatan yaitu faktor yang memperhitungkan pemuatan karena tipe tanah yang diangkut.
Motor scraper / Motor sekrap

Dimana : q₁ = kapasitas munjung yang tercantum dalam spesifikasi alat
               K = Faktor pemuatan (pay load factor)

Jumlah tanah yang dapat dimuat kedalam bowel dari motor scraper tergantung tipe tanah yang dikeruk.

Tabel berikut dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya faktor pemuatan.

2. Kapasitas bowel / sudu SAE.
Kapasitas bowel/sudu dari motor scraper  dapat dihitung sebagai berikut :
Kapasitas munjung adalah merupakan jumlah dari kapasitas peres tambah dengan volume-volume dari bentuk-bentuk steremetris  V₁, V₂, V₃, dan V₄.
Kapasitas peres dari scraper adalah volume sesungguhnya dari bowel/ sudu dan apron (pelat depan), yang dibatasi oleh garis lurus yang melalui ujung tepi pelat-pelat samping.
Jika ujung pelat depan, pada posisi tertutup, lebih rendah dari ujung pelat-pelat samping, maka kapasitas akan dibatasi oleh bidang yang melewati ujung apron (pelat depan) dan pojok-pojok dari pelat samping, atau oleh bidang dengan kemiringan 1:1 yang melewati ujung pelat depan dan bidang yang dibentuk dari ujung pelat samping, yang besarnya akan lebih kecil.

3. Waktu Siklus ( Cm)
Waktu siklus dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Cm   =  Waktu muat + waktu angkut + waktu belok dan tebar + waktu kembali + waktu tunggu

(1). Waktu muat
waktu muat biasnya tergantung dari hal-hal berikut :

  • Type dan kapasitas scraper
  • Type pendorong
  • Type tanah yang diangkut
  • Kondisi borrow pit (tempat pengambilan)
  • Keterampilan operator
Pemuatan sangat tergantung pada kondisi pemuatanya, untuk estimasi dapat diambil besaran-besaran berikut :

(2). Waktu muat dan waktu kembali.
Waktu muat dan waktu kembali dapat dihitung dengan menggunakan grafik tampilan travel dari spesifikasi motor scraper yang bersangkutan.
Pertama-tama bagilah jalan kerja menjadi bagian-bagian yang sesuai dengan tahanan kemiringan dan tahanan gelindingnya dan kemudian hitunglah tahanan total tiap-tiap bagian jalan kerja tersebut.
(a). Tahanan kemiringan dan tahanan gelinding
       Tahanan total dalam grafik tampilan travel dari motor scraper adalah jumlah tahanan gelinding dan tahanan kemiringan. 
Tabel tahanan gelinding
Tabel tahanan kemiringan (%) dikonversikan dari sudut kemiringan (⁰)
(b). Seleksi kecepatan travel.
       Tentukan kecepatan travel dari alat pada tiap-tiap bagian kerja dengan menggunakan grafik tampilan travel.
Kecepatan dihitung dengan cara yang sama seperti dump truck. Harga yang didapat adalah kecepatan maksimum teoritis, dan dapat dihitung kecepatan sesungguhnya tergantung dari kondisi operasi alat yang bersangkutan.

➡ Faktor Kecepatan
     Kecepatan maksimum yang dihitung dengan cara tersebut harus dijadikan kecepatan rata-rata yang menggunakan faktor konversi yang disebut faktor kecepatan.
Faktor kecepatan berbeda-beda tergantung pada apakah kendaraan mulai start pada bagian itu atau sedang berjalan.

Jika kendaraan memasuki bagian kerja sedang berjalan, maka harus diambil faktor yang lebih besar untuk jalan turunan atau faktor yang lebih kecil untuk jalan naik.
  • Kecepatan travel rata-rata. ini dapat dihitung dengan rumus : 
          Kecepatan travel rata-rata = kecepatan travel maksimum x faktor keecepatan.
  • Waktu total muatan dan kembali 

(3). Waktu buang dan kembali
       waktu buang dan kembali adalah waktu sejak alat masuk daerah pembuangan dari arah jalan kerja sampai pada waktu alat memasuki jalan-baik sesudah membuang dan menebar muatan dan berputaran untuk kembali. Waktu-waktu tersebut dapat diperkirakan seperti daftar berikut :

(4). Waktu spot dan waktu tunggu
       Waktu spot dan waktu tunggu adalah total waktu yang digunakan untuk berputar ditempat pengambilan (borrow pit), untuk ganti persnelling, dan untuk menunggu pusher, waktu idleuntuk memilih borrow pit dan sebagainya.
Waktu-waktu tersebut dapat diperkirakan dari daftar berikut :

4. Effisiensi Kerja (E)


1 komentar:

Anonymous said...

kak ini tabelnya dapat dari buku mana?