Dozer shovel adalah salah satu alat berat (muat) yang dapat membantu dalam pemuatan material kedalam dumptruck atau sebuah alat berat pemuat beroda rantai (track loader) yang bisa digunakan untuk memuat material/tanah atau batu kedalam alat pengangkut (dumptruck atau hopper pada belt conveyor) atau memindahkan material ketempat lain dengan jarak angkut yang sangat terbatas (load and carry).
Baca Juga : Perhitungan produksi buldozer,
Perhitungan Produksi Alat Berat
Produksi Excavator Hidrolis
Perbandingan produktivitas excavator Cat 330 c dan Kobelco SK 330
Perhitungan Produksi Dump Truck
Perhitungan Produksi Motor Scraper
Perhitungan Produksi Alat Berat
Produksi Excavator Hidrolis
Perbandingan produktivitas excavator Cat 330 c dan Kobelco SK 330
Perhitungan Produksi Dump Truck
Perhitungan Produksi Motor Scraper
Produktivitas dozer shovel dan wheel loader perjam dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Q = q x 60 x E
Cm
Dimana : Q = Produksi perjam (m³/jam), (cu, yd/jam)
q = Produksi persiklus (m³cu,yd)
Cm = Waktu siklus (menit)
E = Effisiensi kerja
1. Produksi per siklus
q = q₁ x K
Dimana : q₁ = Kapasitas munjung (penuh) yang tercantum dalam spesifikasi
K = Faktor bucket
Banyaknya tanah yang dapat dikeruk kedalam bucket tergantung dari tipe dan keadaan tanah saat itu. Perbedaan ini diperhitungkan memalui suatu perkalian dengan faktor-faktor seperti tercantum dalam tabel dibawah ini :
Gambar Swamp Dozer Shovel |
Tabel Faktor Bucket |
2. Kapasitas Bucket SAE
Kapasitas bucket dari dozer shovel dan wheel loader dihitung sebagai berikut :
- Lebar dalam rata-rata dari bucket = w
- Luas penampang melintang = A
- Kapasitas bucket dengan 2:1 sudut kemiringan
- Kapasitas peres = Vs =AW - 2/3 a² b
- Kapasitas munjung = Vr = Vs + b². w b² (a + c)
8 6
Kapasitas peres adalah sama dengan volume material munjung diratakan setinggi tepianya dengan batang lurus, ujung yang satu bergerak sepanjang tepi potong (cutting edge) sedang yang lain sepanjang tepi-belakang atau penahan tumpahan (spill quard).
Kapasitas peres dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Dimana :
A = Penampang melintang ditengah-tengah bucket (mm², inci²)
W = Lebar dalam rata-rata dari bucket (mm, inci)
a = tinggi penahan tumpahan di tengah-tengah bucket tegak lurus pada garis operasi (mm, inci)
b = panjang bukaan pada tengah-tengah bucket (mm, inci)
Dengan menggunakan perbandingan kemiringan 1: 2 terhadap muatan munjung , maka kapasitas munjung dapat dihitung sebagai berikut :
Dimana c = panjang garis normal ke garis operasi (lihat gambar).
Penampang melintang ini dibatasi oleh perkiraan batas tanah munjung, garis bucket dan garis penahan tumpahan.
Metoda ini digunakan untuk bucket-bucket dengan sisi miring yang sejajar serta tepi potong dan penahan tumpahan-tumpahan yang sejajar pula.
Siku-siku penahan tumpahan yang dipasang di pojok-pojok bucket sebelah belakang tidak begitu banyak mempengaruhi pada perhitungan.
3. Waktu siklus (Cm)
Waktu siklus dapat dihitung dengan rumus berikut :
- Pada pemuatan melintang
Cm = D + D¹ + z
F R
- Pada pemuatan bentuk v.
- Pada muat-angkut :
Cm = D x 2 z
F
Dimana : Cm = Waktu siklus (menit)
D = Jarak angkut (m, yd)
F = Kecepatan maju (m/menit, yd/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit, yd/menit)
z = Waktu tetap (menit)
a. Jarak angkut
b. Kecepatan maju, kecepatan mundur
Gigi-2 atau gigi-3 selalu digunakan untuk maju ataupun mundur. Untuk mesin-mesin TORQFLOW, besarnya kecepatan diberikan dalam spesifikasi dikalikan dengan 0,8 untuk memperoleh kecepatan yang akan digunakan dalam perhitungan.
c. Waktu tetap
Waktu tetap adalah jumlah waktu-waktu yang diperlukan untuk ganti persneling, pemuatan, berputar membuang muatan serta menunggu dumptruck.
Lihat tabel berikut :
4. Effisiensi kerja
Lihat Tabel Faktor sudu dalam penggusuran , dan Tabel effisiensi kerja
5. Contoh berikut diberikan untuk perhitungan produktivitas standard
Volume tanah Lepas
Effisiensi kerja 0.83
Faktor bucket 1,00
6. Contoh perhitungan produksi
Saol 1.
Sebuah dozer shovel D75 S-3 bekerja memuat sebuah dump truck dengan kondisi-kondisi kerja sebagai berikut :
Metode operasi = pemuat bentuk V
Jarak angkut = 7,5
Tipe tanah = batubelah
Effisiensi kerja = 0,83 (kondisi operasi dan pemeliharaan mesin-mesin : baik)
Faktor bucket = 0,8 (muatan sedang)
kecepatan = F₂ = 0 ÷ 5,8 km/jam
R₂ = 0 ÷ 6,0 km/jam
Penyelesaian :
Produksi persiklus q = 1,8 m³ = 2,2 m³ (munjung) x 0,8 waktu siklus.
- Kecepatan maju = 5,8 x 0,8 = 4,6 km/jam = 77,3 m/menit
- Kecepatan mundur = 7,5 x 0,8 = 6,0 km/jam = 100 m/menit
- Waktu tetap = 0,2 menit
- Waktu siklus Cm = 7,5 x 2 + 7,5 x 2 + 0,2 = 0,54 menit
77,3 100
Effisiensi kerja,
Produktivitas sesungguhnya :
Faktor konversi volume tanah lepas f = 1,00 asli f = 0,61
- Produktivitas tanah lepas
Q = 1,8 x 60 x 0,83 x 1,00 = 166 m³/jam
0,54
- Produktivitas tanah asli :
Q = 1,8 x 60 x 0,83 x 0,61 = 101 m³/jam
0,54
Bersambung ke halaman berikutnya Produksi excavator hidrolis
Dimana c = panjang garis normal ke garis operasi (lihat gambar).
Penampang melintang ini dibatasi oleh perkiraan batas tanah munjung, garis bucket dan garis penahan tumpahan.
Metoda ini digunakan untuk bucket-bucket dengan sisi miring yang sejajar serta tepi potong dan penahan tumpahan-tumpahan yang sejajar pula.
Siku-siku penahan tumpahan yang dipasang di pojok-pojok bucket sebelah belakang tidak begitu banyak mempengaruhi pada perhitungan.
3. Waktu siklus (Cm)
Waktu siklus dapat dihitung dengan rumus berikut :
- Pada pemuatan melintang
Cm = D + D¹ + z
F R
- Pada pemuatan bentuk v.
- Pada muat-angkut :
Cm = D x 2 z
F
Dimana : Cm = Waktu siklus (menit)
D = Jarak angkut (m, yd)
F = Kecepatan maju (m/menit, yd/menit)
R = Kecepatan mundur (m/menit, yd/menit)
z = Waktu tetap (menit)
a. Jarak angkut
Jarak angkut |
b. Kecepatan maju, kecepatan mundur
Gigi-2 atau gigi-3 selalu digunakan untuk maju ataupun mundur. Untuk mesin-mesin TORQFLOW, besarnya kecepatan diberikan dalam spesifikasi dikalikan dengan 0,8 untuk memperoleh kecepatan yang akan digunakan dalam perhitungan.
c. Waktu tetap
Waktu tetap adalah jumlah waktu-waktu yang diperlukan untuk ganti persneling, pemuatan, berputar membuang muatan serta menunggu dumptruck.
Lihat tabel berikut :
4. Effisiensi kerja
Lihat Tabel Faktor sudu dalam penggusuran , dan Tabel effisiensi kerja
5. Contoh berikut diberikan untuk perhitungan produktivitas standard
Volume tanah Lepas
Effisiensi kerja 0.83
Faktor bucket 1,00
6. Contoh perhitungan produksi
Saol 1.
Sebuah dozer shovel D75 S-3 bekerja memuat sebuah dump truck dengan kondisi-kondisi kerja sebagai berikut :
Metode operasi = pemuat bentuk V
Jarak angkut = 7,5
Tipe tanah = batubelah
Effisiensi kerja = 0,83 (kondisi operasi dan pemeliharaan mesin-mesin : baik)
Faktor bucket = 0,8 (muatan sedang)
kecepatan = F₂ = 0 ÷ 5,8 km/jam
R₂ = 0 ÷ 6,0 km/jam
Penyelesaian :
Produksi persiklus q = 1,8 m³ = 2,2 m³ (munjung) x 0,8 waktu siklus.
- Kecepatan maju = 5,8 x 0,8 = 4,6 km/jam = 77,3 m/menit
- Kecepatan mundur = 7,5 x 0,8 = 6,0 km/jam = 100 m/menit
- Waktu tetap = 0,2 menit
- Waktu siklus Cm = 7,5 x 2 + 7,5 x 2 + 0,2 = 0,54 menit
77,3 100
Effisiensi kerja,
Produktivitas sesungguhnya :
Faktor konversi volume tanah lepas f = 1,00 asli f = 0,61
- Produktivitas tanah lepas
Q = 1,8 x 60 x 0,83 x 1,00 = 166 m³/jam
0,54
- Produktivitas tanah asli :
Q = 1,8 x 60 x 0,83 x 0,61 = 101 m³/jam
0,54
Bersambung ke halaman berikutnya Produksi excavator hidrolis
0 komentar:
Post a Comment