Surpac Tutorial - Block Model 2 Dimensi bag 3

    ◄◄◄Back Block Model Bagian                



 Sekarang kita lanjut ke bagian ke 3 membuat Block Model 2 Dimensi dengan Surpac. Setelah pada bagian ke 2 kita membahas block model 2 dimensi sampai ke materi Estimate ls_burden, pada bagian ke 3 ini kita tuntaskan sampai "Estimate Parting Thickness".

Baca Juga Surpac Tutorial - Contouring



     c.2. Ls_burden yang berada diantara topo dan Is_roof :

  • Save "Block Model". Display block model dari menu block model.
  • "Block Model" ⇁➔ Display ⇁⇁➔ View attribute for one block. Tentukan block terpilih dan untuk melihat block terpilih berikutnya tekan "Apply". nilai negative pada Is_burden menunjukan bahwa nilai tersebut adalah besarnya nilai dibawah nilai topografi.
  • Selanjutnya kita akan memperbaiki situasi yang diberikan oleh surpac, dimana Is_roof > topo, men-set nilai Is_roof sama dengan topo dan pernyataan yang sama untuk Is_thick dan us_burden dengan cara melakukan "Block Maths"
  • Gunakan Sub menu "Block Maths". isikan attribute name : Is_roof ;
    Expresion : iif (Is_roof > topo, topo. Is_roof), Attribute name : Is_burden ;
    Expresion : iif (us_roof > = topo,0,Is_burden), Attribute name : Is_ thick ;
    Expresion : iif (Is_roof > = topo,topo-Is_floor,Is_thick). Check box "constraint". 
    Apply

  • Isikan dialog box "enter constraint" dengan lower seam constraint "inside". Apply
  • Save "Block Model". Display Block Model dari menu Block Model.
  • Gunakan "Colour Blocks By Attribute untuk block-block warna yang didasarkan pada Is_burden. Anda telah menyelesaikan modeling nilai structural untuk lower seam.
d. Estimate parting thickness

🔘 Tahap berikutnya adalah menghitung sebaran dari parting, langkah ini penting untuk dilakukan dengan alasan : 
  • Untuk setiap perting yang tertambang, rata-rata 2 cm batubara akan terpotong.
  • Produktivitas berkurang dipengaruhi oleh parting, dan berbanding terbalik untuk jumlah parting. Kita bermaksud mengetahui dimana area-area produktivitas terendah untuk keperluan scheduling.
🔘 Untuk tahap ini pertama-tama kita tampilkan file "Is_floor.str". Lakukan "String Maths" untuk mengubah D6 ke sebaran/jumlah parting
     D6     =     1
     Z        =     0

🔘 Reset graphic, tampilkan file "partings.str", save file dengan nama file "partings.str" dan range : "1"




🔘 Buat attribute dengan nama "Is_no_of_partings"

🔘 Dengan menggunakan "Block Model" ⇁⇁⇁➔ Estimation ⇁⇁⇁➔ Nearest neighbour, masukan nilai untuk number of parting kedalam block model.

🔘 Check dengan menggunakan "Identify Block Values" untuk melihat nilai block. Klik pada beberapa blok dimana terdapat parting = nol. anda kemungkinan akan menjumpai sejumlah blok dimana number of partings adalah nol, ketebalan parting belum lebih besar dari nol. Hal ini adalah bukti bahwa "Neirest neighbour digunakan untuk  model number of parting, dan "Inverse Disrance" digunakan untuk model ketebalan parting. Selanjutnya jika sebuah block berada pada 30 meter jauhnya dari sample dengan parting nol maka ketebalan parting nol, tetapi apabila 31 meter jauhnya dari sample dengan 1 parting dan ketebalan parting 0.5, number of parting akan nol, tetapi ketebalan parting akan berkisar 0.25

🔘 Selanjutnya kita akan menempatkan ketebalan parting ke nol dimana number of parting adalah nol. Hal ini disebabkan kita akan menghitung keberadaan parting

🔘 Pada tahap ini kita akan membuat sebuah constraint yang disebut "partings"

🔘 Select "Add new Graphical Constraint"

🔘 Pilih menu "Block Model" ⇁⇁➔ Estimation ⇁⇁⇁➔ Assign Value

🔘 Save Block Model. Check dengan "Identify Block Values"






◄◄◄ Back Block Model Bagian                    




0 komentar: