Metoda Perhitungan Sumberdaya Cadangan

     Pemilihan metode perhitungan cadangan didasari oleh faktor geologi endapan, metode eksplorasi, data yang dimiliki, tujuan perhitungan, dan tingkat kepercayaan yang diinginkan.

Artikel terkait : Metoda Pengambilan Sampel atau Conto
                           Perhitungan cadangan dengan geostatistik dan krigging

     Berdasarkan metode (teknik/asumsi/pendekatan), maka penaksidan dan perhitungan sumberdaya atau cadangan terdiri dari metode konvensional yang terbagi menjadi dua, yaitu metode penampang vertilal dan metode penampang horizontal.

Metode vertikal
     Metode penampang vertikal menggambarkan kondisi endapan bijih, dan tanah penutup (overburden) pada penampang-penampang vertikal. Perhitungan luas masing-masing elemen tersebut dilakukan pada masing-masing penampang. metode penampang vertikal dilakukan dengan cara sebagai berikut (Hustrulid, & Kutcha 1995) :
  • Penentuan lintasan penampang
  • Konstruksi penampang (permukaan, geometri endapan, geometri pit, serta faktor pembatas lainya)
  • Perhitungan luas masing-masing elemen.
  • Pemilihan rumus perhitungan.
  • Perhitungan volume dan tonase
Perhitungan volume dengan 1(satu) penampang
     Perhitungan volume dengan menggunakan satu penampang digunaka jika diasumsikan bahwa 1 penampang mempunyai daerah pengaruh hanya terhadap penampang yang dihitung saja. Volume yang dihitung merupakan volume pada areal pengaruh penampang tersebut.
Gambar. Perhitungan Volume Menggunakan Satu Penampang
Rumus perhitungan volume dengan menggunakan satu penampang adalah :
           Volume     = (A x d₁) + (A x d₂)
Dimana : A  =  Luas Overburden
              d1 = Jarak pengaruh penampang ke arah 1
              d2 = Jarak pengaruh penampang ke arah 2

Perhitungan volume dengan 2(dua) penampang
     Perhitungan volume dengan menggunakan dua penampang digunakan jika diasumsikan bahwa volume dihitung pada areal di antara 2 penampang tersebut. yang perlu diperhatikan adalah variasi (perbedaan) dimensi antara kedua penampang tersebut. Jika tidak terlalu berbeda, maka dapat digunakan rumus mean area dan rumus kerucut terpancung, tetapi jika perbedaanya terlalu besar maka dapat digunakan rumus obelisk.
Gambar. Perhitungan Volume Menggunakan Dua Penampang

Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut :
Rumus mean area
Rumus Mean Area
Rumus Kerucut Terpancung
Rumus Kerucut Terpancung
Rumus Obelisk
Rumus Obelisk

Perhitungan volume dengan 3 (tiga) penampang
     Metoda 3 (tiga) penampang ini digunakan jika diketahui adanya variasi (kontras) pada areal di antara 2 (dua) penampang, maka perlu ditambahkan penampang antara untuk mereduksi kesalahan. Perhitungan menggunakan rumus prismoida.
Gambar Perhitungan Volume Menggunakan Tiga Penampang

Rumus prismoida sebagai :
Rumus prismoida

Metoda Penampang Horizontal
     Metode penampang horizontal yang bisa digunakan adalah metode poligon, isoline, triangulasi, dan metode circular USGS 1983.
     Metode poligon sebenarnya merupakan contoh penerapan nearest point. Metode poligon adalah suatu perhitungan dengan konsep dasar yang menyatakan bahwa seluruh karakteristik endapan suatu daerah diwakili oleh satu titik tertentu. Jarak titik bor dalam poligon dengan batas poligon sama dengan jarak batas poligon ke titik bor terdekat. Di dalam poligon nilai kadar diasumsikan konstan sama dengan kadar pada titik bor di dalam poligon (Hustrulid & Kutcha, 1995).
Gambar Contoh konstruksi metode poligon
Perhitungan volume dengan rumus sebagai berikut :
V = A . t                            
Dimana : V = volume
              A = Luas poligon
               t  = tebal lapisan batubara dititik conto

     Metode Isoline adalah suatu metode yang menggunakan prinsip dasar isoline. isoline adalah kurva yang menghubungkan titik-titik yang memiliki nilai kuantitatif sama. Metode ini digunakan denganasumsi nilai yang berada diantara 2 buah titik kontinu dan mengalami perubahan secara gradual. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat didalam batas kontur.
Gambar metode isoline
Metode Triangulasi dilakukan dengan konsep dasar menjadikan titik yang diketahui menjadi titik sudut suatu prisma segitiga. Prisma segitiga diperoleh dengan cara menhubungkan titik-titik yang diketahui tanpa perpotongan
Layout dari segitiga-segitiga
Prisma - prisma trianguler
Gambar Metode Triangulasi (Triangular Grouping)

0 komentar: