Foto Udara, Konsep Dasar Ilmunya

     Foto adalah kata yang sering kita dengar sehari-hari, mulai dari kamera, fotokopi, afdruk dll. Namun apakah kita sering mendengar apa itu "foto udara", apa yang dimaksud dengan foto udara adalah foto atau gambar yang memotret udara diatas?? atau foto yang mengambil obyek yang ada di langit??

     Sebenarnya yang dimaksud dengan foto udara adalah sebuah gambar yang dicetak pada media kertas (foto) yang dihasilkan dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Foto udara ini adalah salah satu produk dari bidang ilmu geografi dalam mengambil obyek daerah, atau fenomena yang ada dipermukaan bumi ini menggunakan alat berupa kamera dengan proses perekaman secara fotografik dengan bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film hasil rekaman ini.

     Citra foto ini didapatkan dengan cara memotret dengan menggunakan sebuah wahana (atau alat transportasi) biasanya berupa balon udara, pesawat udara, gantole, pesawat ultra ringan, dan pesawat tanpa awak, dan sekarang drone. Pemotretan ini dilakukan dengan menentukan tujuan pemotretan (disesuaikan dengan menentukan tujuan pemotretan (disesuaikan dengan tujuan pemetaan pula), menentukan jalur penerbangan, dan menentukan arah penerbangan. Dengan bantuak kamera udara dan pesawat udara ini, maka pemotretan udara dapat dilakukan
Contoh Pesawat Udara Yang awal mula Foto Udara 
Kamera Yang Digunakan Untuk Pemotretan Udara

     Foto udara ini terdapat beberapa jenis pemotretan yaitu : pemotretan udara secara tegak (vertical), pemotretan udara secara condong (oblique), dan pemotretan udara sangat condong (high oblique). Pemotretan udara secara tegak ini dapat dikatakan bahwa pemotretan dilakukan dengan posisi pesawat udara yang membawa kamera melakukan pemotretan secara tegak lurus dengan permukaan bumi. Maka akan menghasilkan foto udara dengan pemotretan secara vertical.
Pemotretan udara secara vertical dengan contoh hasil foto udara yang diambil secara tegak lurus antara pesawat udara berkamera dengan permukaan bumi

     Pemotretan udara secara condong atau oblique. Pemotretan ini dilakukan dengan posisi antara pesawat udara yang membawa kamera dengan permukaan bumi memiliki sudut yang agak miring (untuk pemotretan agak condong atau low oblique) dan dengan kemiringan tertentu (untuk pemotretan condong atau oblique). Pemotretan udara secara condong ini memiliki karakter hasil foto udara terlihat agak miring dan atau miring, namun batas cakrawala atau horizon tidak terlihat. Hal inilah yang membedakan antara pemotretan udara condong dan sangat condong.
Pemotratan udara sacara condong (oblique) dengan contoh hasil foto udara terlihat miring dan memiliki ciri yaitu batas cakrawala tidak terlihat

     Pemotretan udara sangat condong atau high oblique, sedikit berbeda dengan pemotretan udara condong, seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa yang membedakan antara pemotretan udara condong dan sangat condong terlihat atau tidaknya garis bats cakrawala atau batas horizon. Namun perbadaan lain adalah sudut pengambilan gambar pada optical axisnya sehingga batas cakrawala bisa ikut terpotret.
Pemotratan udara secara sangat condong (high oblique), dengan contoh hasil foto udara terlihat sangat miring dan memiliki ciri yaitu batas cakrawala terlihat

     Ketinggian pesawat udara terhadap permukaan bumi pada saat pemotretan juga sangat mempengaruhi skala foto udara yang dihasilkan. semakin tinggi pesawat udara, maka akan menghasilkan skala foto udara yang relative kecil, namun cakupan cukup luas, akan tetapi obyek yang tampak jadi tidak begitu detil. Dan jika pemotratan dilakukan dengan ketinggian rata-rata, maka hasil foto udara adalah cakupan yang cukup luas dan kenampakan obyek yang cukup detil pula. Namun sekali lagi dijelaskan bahwa, pemotretan udara ini dilakukan dan disesuaikan dengan tujuan pemotretan dan pemetaan.

     Pada foto udara, selalu terlihat beberapa keterangan tambahan pada bagian tepinya. keterangan tambahan tersebut biasa juga disebut keterangan tepi. Contohnya :
Keterangan tepi pada foto udara yaitu
1.Tingkat keabuan2. Notepad/Level
3. Altimeter
4. Titik fidusial
5. Jam Pemotretan
6. Nomer seri lensa kamera
7. Panjang fokus kamera (dalam mm)
8. Nomer foto udara
9. Nama lokasi dan tanggal pemotretan
10. Data navigasi (jarang terlihat)
     Keterangan tepi pada foto udara tersebut memiliki fungsi masing-masing yang berisi informasi untuk foto udara tersebut. Untuk lebih enak membacanya kita lihat tabel berikut :

   
      Ada 2 jenis foto udara yaitu :
  1. foto udara pankromatik
  2. Foto udara infra merah
Foto udara pankromatik (hitam putih)
Foto udara inframerah (berwarna)

     Hubungan antara foto udara dengan data kearsipan

     Foto udara bisa dikatakan produk penginderaan jauh karena hasil perolehanya dilakukan dengan bantuan alat seperti wahana balon udara, pesawat foto udara, gantole, dan sekarang drone, dan tanpa banyak kontak langsung dengan obyek yang direkam. Segala hasil perekaman foto udara ini, berpuluh hingga beribu pasang foto udara, tergantung dari tujuan pemetaan dan perekaman selalu disimpan dalam media penyimpanan (seperti graphiteque untuk menyimpan peta). Hal ini selalu dilakukan karena pemotretan obyek daerah atau fenomena yang dikaji itu selalu dilakukan berkala dan tidak saat itu juga. Kembali lagi disesuaikan dengan tujuan pemotretan. Hasil foto udara yang disimpan dan terekam secara berkala ini, dapat dilakukan dan dapat membantu pemantauan atau monitoring suatu perubahan tertentu pada obyek daerah atau fenomena yang terekam selama beberapa kali pemotretan.

     Kegiatan inilah yang sangat membantu peneliti maupun para saintis untuk melakukan beberapa pengamatan atas fenomena yang terjadi pada suatu daerah. Misalnya : Perubahan perkembangan dan arah pertumbuhan suatu kota, dari tahun T1 hingga tahun T10. Dari rentang waktu 10 tahun tersebut misalnya telah terjadi pemotretan dari udara sebanyak  4 kali, maka dengan bantuan data lain seperti peta rupabumi, citra nonfoto (citra satelit), dan data hasil pengamatan langsung dilapangan. Perubahan perkembangan dan arah pertumbuhan kota X dapat diketahui. Lebih jelasnya seperti contoh dibawah ini :



     Dari gambar diatas jelas terlihat bahwa perkembangan kota cukup tinggi dengan arah pertumbuhan kota menuju arah timur laut. Kegiatan pemotretan inilah yang dapat juga membantu contoh kecil diatas untuk mengetahui perubahan perkembangan suatu daerah.

     Hubungan dengan kearsipan? Tentu ada, foto udara ini sama dengan hasil produk penginderaan jauh, yang berhubungan pula dengan bidang kartografi. Sedangkan arsip kartografi merupakan peta sabagai bukti sejarah sosial maupun peta sebagai lokasi suatu daerah tertentu. Arsip kartografi ini tentunya arsip yang berisi peta-peta, gambar perencanaan atau materi-materi lain yang sejenis yang berhubungan dengan arsip tekstual. Maka tentunya, arsip peta ini yang berupa foto udara, dapat digunakan untuk perbandingan tentang lokasi suatu daerah, obyek atau fenomena yang dikaji. Sehingga sangat perlu untuk disimpan dirawat, dan diperlakukan dengan sebaik-baiknya.

     Tentu ini adalah konsep dasar yang ada dalam ilmu ini. Masih banyak hal dan contoh menarik yang ada di alam ini untuk diamati dan dipelajari seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi.


Sumber dari : Felix Yanuar Endro Wicaksono


Introduction to photo interpretation
     

0 komentar: