Metode Penambangan

     Di dunia pertambangan mengenal dua metode ekslpoitasi tambang, pertama tambang terbuka (Surface Mining) dan kedua tambang bawah tanah (Underground Mining). Kedua metode penambangan tersebut sangat dipengaruhi oleh karakteristik cebakan mineral/bijih.

Baca Juga : Pertambangan Batu Bara        

     Metode penambangan terbuka yaitu metode penambangan yang medan kerja atau permukaan kerja berhubungan langsung dengan udara luar. Metode ini digolongkan menjadi :
  1. Open Pit - Metode ini biasanya diterapkan untuk menambang endapan-endapan bijih (ore). secara umum ini dengan menggunakan siklus operasi penambangan yang konvensional, yaitu : pemecahan batuan dengan pemboran dan peledakan, diikuti operasi penanganan material penggalian, pemuatan dan pengangkutan, perbedaan open pit dengan open cut dicirikan oleh arah penambangan. Disebut Open Pit apabila penggalian endapan dilakukan dari permukaan relatif mendatar menuju arah bawah dimana endapan tersebut berada. Disebut open cut apabila penggalian endapan bijih dilakukan pada suatu lereng bukit.
  2. Quarry / Kuari - adalah metode tambang terbuka yang diterapka untuk menambang endapan-endapan bahan galian industri. berdasarkan letak bahan galian atau arah penambangan secara garis besar dibagi menjadi 2 golongan : a. side hill type, diterapkan untuk menambang batuan atau endapan mineral industri yang letaknya di lereng bukit. b. Pit type, diterapkan untuk menambang batuan atau endapan mineral industri yang terletak pada suatu daerah yang relatif mendatar.
  3. Strip Mine - adalah sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan sedimenter yang letaknya kurang lebih mendatar misalnya tambang batu bara.
  4. Alluvial Mine - adalah sistem tambang terbuka yang diterapkan untuk menambang endapan-endapan alluvial misalnya tambang bijih timah, emas sekunder, pasir besi dll.
     Sedangkam metode tambang bawah tanah  yaitu metode penambangan yang medan kerja atau permukaan kerja berada dibawah tanah dan tidak berhubungan langsung dengan udara luar. Metode digolonglkan menjadi :

❶ Metode tak disangga meliputi :
  • Underground Gloryhole, kadang-kadang disebut juga underground millingkarena bentuknya berupa corongan (mill hole). corongan tersebut terdiri dari jenjang-jenjang (benches) yang membentuk lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah raise. Kadang-kadang sebelum penambangan dimulai, endapan bijih dibagi dalam blok-blok oleh beberapa level atau sublevel untuk menghubungkan beberapa raise dengan jarak tiap level antara 8-15 meter.
  • Gophering, nama lainya adalah Coyoting (di Indinesia disebut lubang tikus atau lubang marmot), yaitu cara penambangan yang tidak sitematis, tidak perlu mengadakan persiapan-persiapan penambangan (development works) dan arah penggalian hanya mengikuti arah larinya endapan bijih. Oleh karena itu  ukuran lobang juga tidak tentu, tergantung dari ukuran endapan bijih ditempat itu dan tanpa penyanggaan. Cara penambangan ini adlah cara penambangan yang paling sederhana, tanpa penyangga. Penggalian dilakukan tanpa alat-alat mekanis, oleh sebab itu sangat cocok untuk daerah-daerah yang upah buruhnya rendah.
  • Shrinkage stoping, adalah suatu cara penambangan yang termasuk overhand stoping tiap bagian (slices) dibor dan diledakan dari bawah, tumpukan hasil peledakan itu akan dibiarkan dilantai untuk dipakai sebagai tempat berpijak untuk pemboran berikutnya, penyangga itu selalu bertambah volumenya dikeluarkan dari tambang. Tetapi bila nanti blok yang bersangkutan sudah selesai ditambang, maka seluruh hasil penggalian yang berupa broken ore diambil semua lombang akan kosong.
    Gambar metode Penambangan Shrinkage Stoping
  • Sub Level Stoping, penambangan sub level stoping dilakukan dengan membuat sublevel diantara dua levels yang berurutan. Pada umumnya, jarak antara 30-70 meter dan jarak antara sublevel 8-15 meter. Penambangan dapat dilakukan dengan overhand atau underhand, tetapi yang paling sering diterapkan adalah overhand stoping.

    Gambar Metoda Penambangan Sub level Stopin

❷ Metode yang disangga meliputi
  • Cut and filling stoping, metoda ini menggunakan material pengisi (filling material) disamping penyanggaan yang teratur. Keduanya membutuhkan biaya tinggi, oleh sebab itu cara penambangan ini menjadi mahal, dan hanya endapan-endapan bijih yang bernilai tinggi saja yang dapat ditambang dengan ini.
    Gambar Metoda Penambangan Cut and Filling Stoping





            Fungsi Material Pengisi adalah :
            1.  Tempat berpijak dalam melakukan pemboran dan persiapan peledakan.
            2.  Untuk menyangga batuan samping (country rock) ditempat yang bijihnya sudah diambil.
            3.  Untuk menghindari terjadinya amblesan (surface subsidance)
  • Stull stoping, merupakan metoda penambangan yang menggunakan penyanggaan kayu (timber), dan penyangga dipasang langsung dari hanging wall ke foot wall. Penyangga ini disebut stull. Penyanggaan ini bisa sistematis, tetapi bisa juga hanya dipasang setempat bila keadaan batuan memungkinkan.
  • Square Set Stoping, merupakan sistem penambangan dengan penyanggaan secara sistematis yang paling tegak lurus ke segala arah (3dimensi). penyanggaan ini berbentuk kerangka-kerangka kubus atau empat persegi panjang. Disamping itu metode penambangan ini kadang-kadang dapat juga untuk melengkapi penambangan yang lainya misalnya :
          1. Pillar robbing, pengembalian pilar yg ditinggalkan, terutama pilar endapan bijihnya berkadar tinggi.
          2. Pembuatan Undercut pada penambangan block caving.
          3. Membuat underground station, ore storage atau ore bin.
          4. Menggali bagian endapan sukar dicapai dengan metoda penambangan sistematis lain, misal off shot.
❸ Metode Ambrukan Meliputi :
  • Top Slicing, adalah suatu cara penambangan untuk endapan-endapan bijih dan lapisan penutup (overburden) yang lemah atau mudah runtuh. Penambangan dilakukan selapis demi selapis dari atas kebawah pada lombong yang disangga. Kalau lombong sudah selesai digali, maka penyangga diatasnya dibiarkan runtuh sedikit demi sedikit atau secara bertahap. metode ini akan memungkinkan perolehan tambang (yang tinggi, walaupun sering terjadi"dillution").
  • Sub level stoping, merupakan suatu cara penambangan yang mirip dengan top slicing tetapi menambangnya dari "sub level", artinya penambangan dimulai dari atas kebawah dan tiap penambangan pada suatu level dilakukan secara lateral atau meliputi seluruh ketebalan bijih. Endapan bijih diantara dua sub level ditambang dengan cara meruntuhkan atau mengambrukan. Suatu tumpukan bekas penyangga akan terbentuk dibagian atas dari ambrukan, sehingga akan memisahkan endapan bijih yang pecah dari lapisan penutup diatasnya.
    Gambar Metode Penambangan Sub Level Stoping
  • Block Caving, Suatu cara penambangan yang dimulai dengan membuat suatu "undercut" terhadap suatu block endapan bijih. Untuk membuat awal runtuhan berjalan lancar, maka "undercut" sebaiknya dibuat antara 2,5 - 6,0 meter tingginya. Sebelum "undercut" diruntuhkan, harus disangga dulu memakai pilar-pilar ini dibuang, maka blok akan runtuh secara perlahan-lahan. Corongan bijih (ore chute) harus banyak, agar pengambilan bijih yang pecah (broken ore) dapat merata, sehingga memungkinkan terjadinya pengotor (dilution) dapat dibatasi.

0 komentar: